15 Des 2020 SEKTOR KETENAGALISTRIKAN
Kawasan Indonesia Timur memiliki potensi yang sangat besar untuk memacu sumber-sumber pertumbuhan ekonomi, di sektor-sektor seperti perikanan, agro-industri, dan pariwisata. Namun, potensi ini tertahankan salah satunya oleh kurangnya infrastruktur utama, termasuk kelistrikan. Salah satu upaya Pemerintah meningkatkan Rasio Elektrifikasi Nasional adalah dengan menjalankan program melistriki 433 desa di Wilayah Timur Indonesia, khususnya daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) dengan strategi peningkatan akses listrik melalui perluasan jaringan listrik.
Wilayah Timur Indonesia memiliki tingkat rasio elektrifikasi yang masih di bawah rata-rata nasional. Proyek ini merupakan bagian dari Penugasan Pemerintah Republik Indonesia sesuai dengan Perpres No.4 Tahun 2016. Pengembangan jaringan distribusi ini merupakan bagian dari pembangunan infarastruktur ketenagalistrikan dan sebagai bagian dari program jangka panjang sebagaimana tertuang dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga lsitrik (RUPTL) PT PLN 2019-2028.
Salah satu target dari proyek adalah penambahan sambungan hingga 6,7 juta pelanggan dan memiliki objektif untuk: Mendukung pengembangan jaringan distribusi tenaga listrik; Penguatan dan perluasan sistem distribusi; Peningkatan kualitas hidup di Indonesia Timur melalui penggunaan listrik berkelanjutan; serta mempromosikan tenaga surya dan penggunaan energi bersih. Proyek juga menjadi salah satu bagian dari upaya pencapaian target rasio elektrifikasi nasional 100% di tahun 2021.
BACK TO PROJECT
Informasi Proyek |
|
Penandatanganan Proyek | 16 Des 2020 |
Nilai Investasi | USD 2,111 Juta |
Nilai Pinjaman | USD 600 Juta |
Tenor Pinjaman | 20 Tahun |
Periode Implementasi | 5 Tahun |
Debitur Terjamin | PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) |
Kreditur/Penerima Jaminan | Asian Development Bank (ADB) |
Lokasi | Wilayah Kalimantan - Maluku - Papua |